Kanada Mulai Tinggalkan AIIB, Berusaha Lepas Dari Klaim Dominasi Komunis China

Kedua pria tersebut Michael Spavor dan Michael Kovrig akhirnya dibebaskan pada tahun 2021 setelah jaksa AS membatalkan proses ekstradisi.

“Ketika negara-negara demokrasi dunia bekerja untuk mengurangi risiko ekonomi kita dengan membatasi kerentanan strategis kita pada rezim otoriter, kita juga harus jelas tentang cara rezim ini menggunakan pengaruhnya di seluruh dunia,” kata Freeland.

Perdana Menteri Justin Trudeau yang membawa Kanada ke AIIB, dengan oposisi Konservatif lama menuntut Ottawa keluar dari bank, dengan mengatakan itu adalah alat bagi Beijing untuk mengekspor otoritarianisme.

Royal Canadian Mounted Police mengumumkan pada hari Selasa bahwa pihaknya sedang menyelidiki tuduhan bahwa China mencoba mengintimidasi seorang legislator Konservatif federal.

BACA JUGA :  2 Kelompok Tani di Kota Bogor Dapat Bantuan Alsintan Pompa Air

Kanada menuduh China mencoba mencampuri urusannya melalui berbagai skema, termasuk mengoperasikan kantor polisi ilegal, dan campur tangan pemilu. Beijing membantah tuduhan itu.

AIIB memiliki aset $47,4 miliar, menurut laporan keuangan bank tahun 2022, dan dipimpin oleh presidennya, Jin Liqun.

Seorang warga negara Tiongkok. Wakil presidennya termasuk orang Inggris, Rusia, India, dan Jerman.

Pickard mengatakan dia meninggalkan China dengan tergesa-gesa karena dia mengkhawatirkan keselamatannya, setelah apa yang terjadi pada kedua Michael.

Berbicara kepada kantor berita Agence France Presse (AFP) dari Tokyo, dia mengatakan bank mengarahkan pinjaman terutama ke negara-negara yang terlibat.

BACA JUGA :  Disdukcapil Kota Bogor Berlakukan Antrean Daring Prima Antri, Ini Caranya

Dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan China yang kontroversial, dan bahwa PKT menggunakan pengaruh yang tidak semestinya atas setiap aspek operasinya.

“Ini adalah sumber daya untuk tujuan geopolitik RRT (Republik Rakyat Tiongkok) dalam praktiknya, saya percaya ini melayani kepentingan Tiongkok,” katanya kepada AFP.

Pada 2017, wakil presiden saat itu Thierry de Longuemar membela bank tersebut dari tuduhan serupa.

“Keinginan China bukanlah untuk menciptakan instrumen baru negara China, tetapi untuk menunjukkan kemampuannya mempromosikan institusi internasional yang benar-benar berbasis di China,” katanya. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================