PANTUN BUTET TIDAK BERADAB DAN KURANG LITERASI

OPINI_HERU B
Heru penulis opini, karya pantun salah seorang budayawan yang tidak netral, harusnya budayawan itu santun dalam mengkritik terhadap seseorang.  (FOTO : IST)

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan)

GARA – gara tampil membawakan pantun saat Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Gelora Bung Karno yang dihadiri ribuan pendukung PDIP budayawan Butet Kertaradjasa di hujat banyak nitizen.

Dan inilah bunyi dari pantun dalam acara BBK dihadiri ribuan pendukung PDIP yang banyak menuai kecaman tersebut.

“Pepes ikan dengan sambel terong,

Semakin nikmat tambah dengan empal,

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 17 Mei 2024

Orangnya diteropong KPK karena nyolong,

Eh lha, kok koar-koar mau dijegal”.

Mudah ditebak siapa yang dia maksud dalam pantun itu, kalo bukan Anies Baswedan calon presiden 2024.

Dari Koalisi Perubahan untuk persatuan yang terdiri dari gabungan partai politik Nasdem, PKS dan Demokrat.

Kasus ini adalah dugaan korupsi Formula E yang dipaksakan oleh Ketua KPK Firli Bahuri terhadap Anies Baswedan.

BACA JUGA :  126 Atlet Kota Bogor Siap Berlaga di POPWIL I Jabar

Ini jelas karya pantun salah seorang budayawan yang tidak netral, harusnya budayawan itu santun dalam mengkritik terhadap seseorang.

Harusnya, pantun itu disampaikan dengan santun, minimal disampaikan dengan guyunon yang tidak menyinggung seseorang.

Sehingga orang yang mendengarnya bilang cakep dan diakhiri dengan senyuman, tawa dan tepuk tangan karena pantun yang bagus.

============================================================
============================================================
============================================================