RESTRUKTURISASI POLRI AGAR JADI POLISI PROFESIONAL DAN DICINTAI RAKYAT

HERU_OPINI
Akhir-akhir ini kita semua prihatin dengan kondisi Polisi kita, seperti adanya kasus-kasus KM 50, Sambo dan Tedy Minahasa yang menjadi soroton publik.  (FOTO : IST)

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati Pendidikan)

TIAP 1 Juli Korps Bhayangkara memperingati hari Polisi, maka penulis perlu untuk urun rembuk dengan menulis opini dengan judul “Restrukturisasi Polri Agar Menjadi Polisi Profesional Dan Dicintai Rakyat”.

Akhir-akhir ini kita semua prihatin dengan kondisi Polisi kita, seperti adanya kasus-kasus KM 50, Sambo dan Tedy Minahasa yang menjadi soroton publik.

Tapi itu hanya oknum saja, menurut penulis masih banyak Polisi yang baik dan kita harus mengapresiasi Polisi yang baik.

Polri mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa di bumi pertiwi Indoneisa ini.

Polri mengemban tugas-tugas kepolisian negara di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Terus apa yang perlu direstrukturisasi dari Polri?

BACA JUGA :  7 Santri di Bengkulu Diduga Dicabuli Oknum Guru Ngaji

Secara mudah pengertian dari restrukturusasi adalah penyederhanaan atau perampingan dari suatu organisasi.

Dengan restrukturisasi maka organisasi tersebut menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga akhirnya menjadi profesional.

Pengertian dari profesional adalah mempunyai kompetensi sesuai dengan  profesinya. Dan profesi ini dilindungi oleh Undang-Undang.

Jadi Polisi harus kembali ke tugas pokoknya seperti disebutkan di atas. Jadi mulai sekarang Polisi itu jangan mengurus administrasi seperti mengurus SIM, STNK, mengurus lalu lintas.

Itu mudah serahkan SIM dan STNK ke Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan lalu lintas serahkan ke Kementerian Perhubungan mudah kan.

Polisi biar fokus ngurus memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Selasa 28 Mei 2024

Jika ini dilaksanakan insyaAllah polisi akan menjadi profesional dan otomatis dicintai oleh rakyatnya. Selama ini kesannya Polisi itu musuh rakyat terutama saat demo atau terjadi suatu kerusuhan.

Contohnya saat terjadi tragedi sepak bola di stadion Kanjuruhan Malang. Tapi contoh yang baik adalah saat aksi super damai 212 tahun 2016, Polisi benar-benar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

Yaitu Polisi berdzikir Asmaul Husna ditengah-tengah aksi berlangsung. Atau terakhir saat demo menuntut pembubaran Ponpes Al Zaitun.

Bapak Polisi mendampingi HBS yang sedang orasi di mobil komando. Selamat hari jadi Polisi, saatnya Polisi sekarang merangkul rakyat jangan memukul. Jayalah Indonesiaku. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================