Kisruh Perusakan Pipa PDAM di Jembatan Ledeng, Dedie Rachim Sebut Lahan Ahli Waris Masuk Area PSDA

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

BOGOR-TODAY.COM – Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim angkat bicara setelah pipa PDAM milik Perumda Tirta Pakuan mengalami perusakan oleh ahli waris pemilik lahan di Jembatan Ledeng, Kampung Muara Lebak, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat.

Menurut Dedie Rachim, pipa PDAM tersebut sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

“Faktanya pipa itu sudah ada sejak 1918 di sisi aliran sungai. Jadi kemungkinan area tersebut tidak masuk dalam lahan yang dimaksud oleh ahli waris. Kemungkinan besar masuk area kewenangan PSDA atau wilayah Sungai,” tegas Dedie kepada wartawan, kemarin.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pak Kades di Sawah Bengkok Gegerkan Warga Gombang Blora

Dedie menambahkan, pipa tersebut dibangun di atas lahan yang diperuntukan bagi jalur pipa air minum.

“Jika kemudian ada perubahan status atas lahan, karena administrasi yang kurang tepat misalnya keluar sertifikat PTSL beberapa tahun belakangan, maka bisa saja dianulir atau diperbaiki tata batasnya,” tandasnya.

Pemkot Bogor, sambung Dedie, sudah meminta lurah dan camat untuk mengecek mengapa bisa ada sertifikat atas nama warga di lahan tersebut. Dan, pihak Tirta Pakuan tak harus membayar kompensasi yang dituntut ahli waris, seperti yang sudah ramai diberitakan.

BACA JUGA :  Pasokan Air Bersih Tirta Pakuan Kota Bogor Tembus ke 178.000 Pelanggan

“Tentu tidak (harus bayar kompensasi. Soalnya, pipa itu sudah ada dari zaman Belanda atau sejak dulu,” tukas dia.

Seperti diketahui, Dirut PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gustiawan menyikapi permasalahan pipa milik perusahaannya yang berada di di Jembatan Kampung Muara Lebak.
Pipa tersebut diduga dirusak atau dibocorkan oleh ahli waris bernama Ratna Ningsih, karena pipa tersebut melintas di atas lahan tanah miliknya.

============================================================
============================================================
============================================================