Kerja sama Dengan FKUB Kota Bogor, PUSAD Paramadina Gelar Lokalatih Mediasi Konflik

Kegiatan lokalatih mediasi bersertifikat Lintas-Iman. (Foto: Humas Pemkot)

BOGOR-TODAY.COM – Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor dan Pusat Mediasi Nasional (PMN) menggelar lokalatih mediasi bersertifikat Lintas-Iman selama lima hari mulai Senin (22/1/2024).

Kegiatan yang dilangsungkan di Hotel Luminor, Jalan Cidangiang, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, ini dibuka secara resmi Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Dalam sambutannya Bima Arya menyampaikan, hal yang paling penting dalam mengelola dan menangani konflik adalah mengidentifikasi kepentingan yang berdasarkan komplikasinya, yakni keyakinan, kepentingan dan miskomunikasi.

BACA JUGA :  Terjun di Pilkada 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tiket Jatuh ke Kader Internal

“Yang paling penting sekaligus menantang dalam proses resolusi dan mediasi konflik sejatinya adalah proses identifikasi kepentingan, selain melihat regulasi atau aturan,” kata Bima Arya.

Ia menyampaikan apresiasi terselenggaranya pelatihan ini sebagai ikhtiar untuk menguatkan berbagai macam skill dalam menangani dan mengelola konflik dalam kehidupan.

Konflik lanjut Bima Arya bagian dari keseharian manusia yang tidak terpisahkan apalagi jika berada dalam satu posisi yang bertanggung jawab atas banyak kepentingan, banyak faktor yang membuat semua tidak cukup piawai dalam mengelola konflik, salah satunya sistem struktur regulasi kurang mendukung adanya kerangka penyelesaian yang permanen.

BACA JUGA :  Kunjungi Disdukcapil, Pj Wali Kota Bogor Ingatkan Kesiapan PPDB dan Pilkada

“Akan semakin gelap jika aturannya tidak jelas sehingga agak sulit menentukan apakah persoalannya masuk kategori persekusi, intimidasi, hoaks atau hate speech. Berdasarkan pengalaman di lapangan, regulasi tidak ada artinya jika para aktor yang melakukan fungsi mediasi atau memfasilitasi tidak cukup mumpuni untuk memahami dan mengeksekusi regulasi tadi,” sebutnya.

Menurut Bima Arya, mengidentifikasi manusia adalah lifetime learning. Turun ke lapangan, interaksi dan komunikasi menjadi kunci, maka akan semakin terlatih.

============================================================
============================================================
============================================================