Sejak Mei 2011, Satpol PP Kota Surabaya mulai memÂpunyai personel peremÂpuan yang disebut Satpol cantik atau Satpoltik. Tak cuma mengandalkan paras, mereka juga tegas dan cakap dalam menjalanÂkan tugas. Banyak keunikan dari mereka. Apa saja?
Oleh : (Yuska Apitya Aji)
SATPOLTIK (SatÂpol PP Cantik) Kota Surabaya yang satu ini punya cara sendiri untuk menghibur diri sendiri dan orang lain. Dia adalah Niken Perwitasari. Gadis 23 tahun ini ‘doyan’ upload di media sosial instagram, mulai foto hingga video unik dan lucu. Ia mengaku puas bisa menghibur orang lain melalui media sosial.
“Ya senang saja banyak follower terus bisa membuat orang lain terÂtawa lihat video gokil saya,†katanÂya sambil tersenyum malu, Selasa (23/6/2015).
Pemilik akun instagram NIKENÂMHSWR ini mengaku saking seringnÂya upload mendapat julukan dari para pengagum instagramnya sebaÂgai selebritis instagram (selegram). Tidak jarang ada yang mencibirnya. “Ada juga yang komen kalau saya ingin terkenal dengan cara instan melalui medsos. Tapi biarlah, tujuan saya hanya untuk senang-senang dan menghibur orang lain,†ujarnya.
Niken mengaku ada followernya yang penasaran dengan dirinya hingÂga mendatangi tempat kerja. Saat itu, Niken sedang menjaga Museum Surabaya. “Tiba tiba saya didatangi dua remaja putri dan bilang kalau keduanya follower instagram saya dan bilang sengaja datang hanya penasaran ingin tahu saya,†ujarnya sambil menambahkan alasan kedua remaja putri menemui dirinya kaÂrena salut dan ingin membuat video lucu seperti dirinya.
Pemilik gelar S1 Komunikasi ini memilih masuk ke Satpol PP dibandÂing melanjutkan cita-citanya sebagai penyanyi yang lebih dulu ditekunÂinya. “Sejak masuk dan menjadi SatÂpol, saya lebih disiplin waktu, lebih menghargai uang dan bisa mengetaÂhui sikap orang lain karena menjadi salah satu tim sosialisasi negosiator. Jadi ya sangat bersyukur bisa masuk dan menjadi salah satu bagian keluÂarga Satpol pp,†ungkap dia.
Saking loyalnya, mantan penÂyanyi freelance orkes melayu dangÂdut ini lebih memilih meninggalkan tanggapan menyanyi ketika ada taruna atau perintah mendadak untuk melakukan penjagaan atau pengamanan. “Tiap akhir pekan kaÂlau tidak ada taruna saya masih manÂggung kok, tapi kalau ada taruna (peristiwa atau kegiatan) mendadak ya saya tinggal,†ungkap alumus SMA swasta di kawasan Menur SuraÂbaya ini.
Tak hanya itu, Niken mengaku juga sudah mempunyai fans sendiri yang diberi nama Nikenizer yang dia miliki saat mengikuti kontes danÂgdut di salah stasiun televisi swasta. “Ada yang dari Riau, ada dari SuÂmatra. Banyak lah pokoknya yang masih setia sampai sekarang,†pungÂkas Niken.
Dituntut Tampil Cantik
Menurut Kasatpol PP Surabaya Irvan Widyanto, proses rekrutmen satpoltik cukup ketat. Beberapa tes harus dilalui mulai tes psikologi dan wawancara.
Selain itu, serangkaian tes fisik seperti sit up, push up bahkan lari 5 kali putaran lapangan Taman Surya dan baris berbaris. “Minimal SMA. Untuk sekarang, banyak yang lulus S1 yang melamar,†kata Irvan, Selasa (23/6/2015).
Mantan Camat Rungkut ini menÂgungkapkan perekrutan satpoltik yang saat sudah mencapai 51 orang lebih ini merupakan ide dari WalikoÂta Surabaya Tri Rismaharini. “Ini idenya bu walikota,†ungkap dia.
Meski mengemban tugas berat dan harus tetap tampil cantik, ujar Irvan, para satpoltik merupakan tenaga kontrak yang digaji UMK Kota Surabaya Rp 2,7 juta per bulan denÂgan masa kerja 11 bulan.â€Setiap taÂhun akan dievaluasi,†katanya.
Tenaga honorer yang direkrut Satpol PP Kota Surabaya di antaraÂnya adalah perempuan. Tidak sekÂedar cantik, namun mereka yang diÂterima memiliki integritas dan cakap menjalankan tugas.
Status tenaga honorer itu adalah bantuan polisi pamong praja atau biÂasa disapa banpol. Mereka direkrut sejak 2011. Menurut Kabid PengemÂbangan Kapasitas Satpol PP Kota Surabaya Deni Christopel, sekarang Satpol PP memiliki 51 banpol peremÂpuan atau oleh warga disapa Satpol cantik (satpoltik). “Sengaja kita reÂkrut yang berpenampilan menarik, berpendidikan. Bahkan ada yang berlatar belakang marketing,†ungÂkapnya.