PT Intiland Development Tbk terus memantau pemulihan perekonomian dan situasi pasar untuk memantapkan rencana peluncuran dua proyek baru, melengkapi dua proyek lainnya yang telah diluncurkan lebih dahulu.
Oleh : Winda Herviana
[email protected]
Sekretaris Perusahaan PT Intiland DevelopÂment Tbk. ThereÂsia Rustandi menÂgatakan, sepanjang tahun ini, Intiland secara umum terus mengembangkan klaster-klaster lanjutan dari proyek-proyek yang sudah ada.
Namun, selain proyek-proyek lanjutan tersebut Intiland berenÂcana memperkenalkan empat proyek yang benar-benar baru kepada pasar. Hingga kini, dua proyek telah diluncurkan, yakni proyek mix use & high rise GraÂha Golf dan proyek low rise resÂidensial The Rosebay.
Kedua proyek tersebut beraÂda di dalam kompleks residensiÂal Graha Famili, Surabaya Barat. Intiland mengembangkan kedua proyek tersebut menimbang kian terbatas dan mahalnya laÂhan di kompleks Graha Famili.
“Dengan proyek ini meÂmungkinkan orang tetap bisa tinggal di Graha Famili, tetapi dengan harga hunian yang lebih murah,†katanya melalui samÂbungan telepon, dikutip Selasa (31/5/2016).
Berdasarkan data publikasi Intiland kuartal I/2016, proyek Graha Golf terdiri atas lima menÂara yang dikembangkan di atas lahan seluas 2,4 hektar. Fase satu berupa dua menara konÂdominium, masing-masing 20 lantai dengan semi gross area (SGA) 11.800 m2, telah telah diÂluncurkan tahun lalu dan direnÂcanakan mulai konstruksi pada kuartal kedua 2016.
Proyek ini dipasarkan mulai Rp 29,3 juta permeter persegi dan ditargetkan rampung pada kuartal kedua 2018. Penghuni nantinya dapat menikmati peÂmandangan lapangan golf dari tiap unitnya.
Sementara The Rosebay menempati lahan sekitar 1 hekÂtar yang terdiri atas tujuh menÂara dengan jumlah lantai antara 4 lantai hingga 8 lantai. Proyek ini terdiri atas 229 unit hunian dengan SGA 20.818.
Konsturksi proyek ini akan dimulai pada kuartal 4/2016 dan ditargetkan rampung pada kuarÂtal 4/2018. Tiap unit memberiÂkan nuansa kehidupan seperti di rumah tapak. Lima menara pertama telah diluncurkan pada pertengahan Januari lalu dengan 177 unit hunian.
Theresa enggan mengungkapÂkan kapan dua proyek lainnya akan diluncurkan. Kondisi perÂekonomian yang belum sepenuhÂnya sesuai harapan dan juga situasi pasar properti yang masih relatif sulit menjadi alasan Intiland untuk lebih berhati-hati untuk meluncurkan proyek baru.
Meski begitu, dirinya menÂgaku salah satu proyek yang akan diluncurkan tersebut adalah proyek superblok Kebon Melati di kawasan pusat bisnis atau CBD Jakarta.
“Dua proyek lainnya kita masih akan melihat situasi dan kondisi, salah satunya Kebon MelÂati. Rencana kerjanya sih sudah ada, tetapi untuk disclose kapan diluncurkan, kita ingin lihat dulu pasarnya seperti apa,†katanya.
Meski begitu, dalam data paparan publik Intiland kuarÂtal I/2016, proyek Kebon Melati akan menempati lahan seluas total 3,2 hektar dan akan dikemÂbakan dalam dua fase. Proyek ini akan didukung oleh sarana transportasi MRT Jakarta.
Theresia mengungkapkan, konsep superblok merupakan salah satu strategi Intiland unÂtuk dapat menarik minat pasar di tengah persaingan properti yang kian sengit di Ibu Kota saat ini. Menurutnya, dengan konsep mix used, Intiland misalnya maÂsih dapat mempertahankan okuÂpansi yang cukup baik di proyek perkantoran South Quarter di Jl. TB Simatupang.
Dalam data yang sama, InÂtiland juga berencana menÂgambangkan superblok baru di Surabaya Barat bertajuk Darmo Harapan seluas 6,3 hektar. Bila berjalan sesuai rencana, konÂstruksi fase pertama berupa dua menara kondominium akan dimulai pada kuartal III/2016 setelah diluncurkan di semester pertama tahun ini. (bisnis)
Bagi Halaman