Untitled-3‘PERBANYAKLAH oleh kalian untuk mengingat pemutus kelezatan’. Itulah bunyi salah satu hadis yang disampai­kan Rasulullah untuk kita sebagai umatnya agar kita selalu meng­ingat datangnya kema­tian kepada kita. Dengan kematian, seseorang akan berpisah dan menin­ggalkan orang-orang yang dicintai dan mencintainya, tidak lagi

bisa merasakan segala kenikmatan dunia, tubuh yang sebelumnya lincah berubah kaku tak berdaya. Kematian menjadi pembuka ke­hidupan baru untuk mempertanggungjawab­kan perbuatan yang telah dilakukan di dunia.

Kematian merupakan ketetapan Allah swt. atas makhluk-Nya. Kematian adalah hak setiap makhluk yang bernyawa yang tidak dapat dihindari. Kematian akan mendatangi kita, datang tanpa kabar sebelumnya, siap atau tidakkah kita, tetap akan terjadi. Al­lah swt berfirman: ‘Setiap jiwa itu pasti akan merasakan kematian dan sesungguhnya akan dipenuhi segala pahala amal kalian pada hari kiamat’. (AS. Ali Imran: 185)

Saat kematian yang disebut sakaratul maut adalah peristiwa yang dahsyat dan menyakitkan, sehingga Rasulullah men­gajarkan doa kepada kita agar kita diberi keringanan saat terjadinya sakaratul maut yaitu ‘Allah umat hawwin ‘alaihi fii sakaratil maut’, artinya ‘Ya Allah, mudahkanlah sa­karatul maut bagi kami.’

BACA JUGA :  Disambangi Partai Golkar, PPP Ingin Bergandeng Tangan Saat Pemilihan Bupati Bogor 2024

Ketika terjadi sakaratul maut, tertutu­plah pintu taubat. Artinya taubatnya ses­eorang pada waktu tersebut tidak diterima oleh Allah swt. Sebagaimana digambarkan di dalam Alquran, Allah berfirman:’ Tidak diterima taubat bagi orang-orang yang ber­buat keburukan, sehingga bila salah seorang mereka kedatangan sakaratul maut dia ber­kata, ‘Sekarang ini sungguh hamba bertau­bat.’ (AS. An-Nisa: 18)

Imam Nawawi dalam kitab Nihayatuz Zein menjelaskan bahwa ketika terjadi sa­karatul maut kepada seseorang, setan akan mendatanginya yang adakalanya berwujud manusia yang dikenali mengajak kepada kekufuran, keluar dari jalan Islam.

Bila orang yang sakaratul maut tersebut menyetujui, maka dia mati dalam keadaan murtad. Jika dia menolak, maka akan datang malaikat Jibril mengusir setan peng­goda tersebut dan menggembirakan si mayit bahwa dia akan dimasukkan ke dalam surga. Akan dibukakan terlebih dahulu kepadanya pintu surga dan pintu neraka serta diperli­hatkan kepadanya surga, sehingga dia mati dalam keadaan gembira.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kalah dari Iraq 2-1, Ini Kata Pelatih Shin Tae-yong

Rasulullah menganjurkan kepada orang-orang yang mendampingi seseorang yang menghadapi sakaratul maut untuk menga­jarinya kalimat tauhid agar kematiannya dalam keadaan beriman. Kalimat tauhid yai­tu bacaan ‘laa ilaaha illallahu,’ yang artinya tidak ada Tuhan kecuali Allah. Rasulullah bersabda: ‘Barangsiapa yang akhir perkata­annya laa ilaaha illallahu, maka akan masuk surga.’ (HR. Bukhari & Muslim)

Saudaraku, kematian pasti datang ke­pada kita. Apa yang sudah kita persiapkan untuk menghadapi kedatangannya. Karena itu jangan menunda untuk beramal saleh, jangan membuang waktu dengan sia-sia, jangan coba-coba berbuat maksiat serta jan­gan menunda untuk segera bertaubat. Agar Allah mudahan sakaratul maut kita dan mati dalam husnul khatimah. Aamiin.

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================