“Perjanjian dengan PT. PGI mana saja yang harus diÂevaluasi tidak bisa diadendum (batalkan), malah ini harus diÂpercepat,†terang Bima lagi.
Lebih lanjut, Bima menjelaskan, Pemerintah Pusat meminta dengan sangat agar Terminal Baranangsiang segera dibangun. Pasalnya terÂminal ini dibutuhkan untuk percepatan transportasi JaboÂdetabek yang terintegrasi. MesÂki begitu, dana pembangunan akan tetap dibiayai PT. PGI. Saat ini sedang dalam proses revisi desain ke 20 kalinya terÂkait fasilitas penunjang.
“Pembangunan TB sesegera mungkin dilakukan setelah ekpose ke BPJT dengan tahap awal membangun terminalnya setelah itu fasilitas penunjang,â€
Bima menambahkan, dalam pembangunan Terminal BaÂranangsiang ia memastikan agar desain tidak merusak esteÂtika Kota Heritage, tidak semaÂkin menimbulkan permasalaÂhan kemacetan, dan tidak pula meminggirkan warga sekitar.
Sementara itu terkait TerÂminal Tanah Baru, Bima menÂgakui pembebasan lahan beÂlum sepenuhnya dilakukan. Apalagi kebijakan pusat dalam infrastruktur mendorong swasta untuk terlibat karena ada penghematan 100 triliÂunan. Dampak pun terasa sigÂnifikan mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunan terminal. “Dipastikan tidak ada anggaran pembebasan laÂhan untuk terminal tipe B ini dari pusat,†pungkas Bima. (Abdul Kadir Basalamah)