“Nanti akan kami unggah sehingga publik tahu kenapa calon itu bisa lolos atau tidak lolos. Tidak seperti yang sudah-sudah selalu tertutup dan tidak tahu apa dasarnya kenapa sebuah partai mengusung calon itu,” katanya.

Grace menjelaskan, cara ini merupakan salah satu upaya dari PSI untuk mengenalkan budaya politik baru ke publik secara terbuka. “Kami memang mau edukasi publik supaya orang-orang baik kumpul di parlemen,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Minum Air Jahe Setiap Hari, Apa Sih Manfaatnya? Simak Ini

Para caleg nantinya akan diseleksi tim panel yang terdiri dari tujuh tokoh publik yakni mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Riyanto, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, dosen psikologi UI Hamdi Muluk, staf khusus presiden Jaleswari Pramodhawardhani, mantan komisioner Komnas Perempuan Neng Dara Afifah, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik UI Sri Budi Eko Wardhani, dan enterpreneur media Wishnutama.

Selain dari tim panel, PSI juga membuka masukan dari masyarakat terhadap calon yang mengikuti seleksi. Dalam proses tersebut, masyarakat dapat memberikan informasi jika ada penyimpangan dari calon yang mendaftar.

BACA JUGA :  Rio Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Cidereum, Diduga Karena Kelelahan


Setiap pendaftar hanya perlu mengisi formulir secara daring di laman www.psi.id. Mereka juga harus membuat satu tulisan tentang cara melawan korupsi. Pendaftaran ini dibuka hingga 31 Oktober 2017 dan terbuka bagi siapa pun dengan beragam profesi.(Yuska Apitya)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================