Oleh : Heru B Setyawan (Guru Senior SMA Pesat School Of Talent)

RIBUAN roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kawan-kawan di jalur Gaza membuat Israel lumpuh di semua lini kehidupan. Semua bandara ditutup, aktifitas ekonomi berhenti, mata uang Israel shekel terjun bebas, kerugian di sektor migas mencapai 200 juta dolar.
PM Israel kebingungan memikirkan cara keluar dari kondisi kritis ini, disamping korban warga sipil dan militer di Israel juga terus bertambah.

Baca Juga : KESUCIAN IDUL FITRI UNTUK KEBERKAHAN NKRI

Eropa dan barat berupaya membujuk Hamas agar menghentikan serangan roket. Tapi ditolak mentah-mentah, bahkan pimpinan Hamas Ismail Haniyah cuek dengan beberapa telpon yang masuk dari pemimpin Eropa.

BACA JUGA :  10 Manfaat Jus Mentimun untuk Kesehatan, di Antaranya Menjaga Kesahatan Jantung..

Inilah reaksi pemimpin dunia atas penjajahan Israel terhadap Palestina, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan,”Saya mengundang seluruh dunia, terutama negara-negara Islam, untuk mengambil aksi efektif terhadap serangan Israel kepada Masjid Al-Aqsa, dan rakyat Palestina,” ujarnya (11/5/2021).Erdogan sudah mengajak Rusia, Qatar, Malaysia, Saudi Arabia, Yordan, Emirat Arab, dan Pakistan.

Bagaimana dengan Indonesia? Presiden Jokowi menegaskan,”Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak PBB untuk mengambil tindakan atas pelanggaran berulang yang dilakukan oleh Israel,” katanya.

BACA JUGA :  Ada Efek Jika Minum Kopi Setelah Makan Daging? Simak Ini

Baca Juga : AWAS PENUMPANG GELAP PUASA RAMADHAN

Menurut penulis agar penjajah Israel cepat hengkang dari bumi Palestina, maka seharusnya:

1. Indonesia harus berperan secara nyata dalam menyelesaikan penjajahan Israel terhadap Palestina, bukan sekedar hanya mengutuk Israel saja. Penulis sengaja menyebut bukan konflik Israel-Palestina, tapi penjajahan Israel terhadap Palestina, memang sejarahnya begitu, sejak tahun 1948 Israel menjajah Palestina.

Indonesia bisa menggalang dana kemanusiaan, bahkan jika perlu mengirim pasukan perdamaian PBB, atau lebih gagah bergabung dengan negara-negara Islam, seperti anjuran Presiden Turki Erdogan.

============================================================
============================================================
============================================================