HMI
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kota Bogor telah menempati titik lokasi unjuk rasa, Selasa (12/4/2022).

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kota Bogor telah menempati titik lokasi unjuk rasa.

Pantauan bogor-today.com, Selasa (12/4/2022) sekitar pukul 15.51 WIB, para demonstran datang lengkap dengan atribut HMI serta beberapa spanduk dengan nada protes.

Sebelum memulai aksinya, orator mengajak kepada masyarakat juga peserta aksi lainnya untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Bogor, Muhammad Riaz Syarifqi dalam keterangan tertulisnya mengatakan aksi itu, selain menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM, khususnya pertalite. sebab, kata dia kenaikan itu berimbas pada kelangkaan bahan pangan dan mahalnya harga pangan, sehingga merugikan masyarakat menengah ke bawah.

Pihaknya menduga terjadinya kenaikan harga yang signifikan terhadap beberapa kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan bahan bakar minyak, disinyalir adanya kepentingan oligarki.

“Banyak pengusaha serta distributor yang menerapkan dua harga berbeda untuk produksi Crude Palm Oil (CPO) serta produk turunannya. Tentu, kebijakan tersebut sangat menguntungkan bagi produsen CPO sehingga lebih memilih menjual minyak sawit untuk biodiesel daripada minyak goreng,” beber Muhammad Riaz.

BACA JUGA :  Hadiri Musrenbangnas 2024, Pj Wali Kota Bogor Tekankan Sinkronisasi Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah

Hal itu, sambungnya dapat dilihat dari data yang dirilis oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di mana tercatat alokasi CPO untuk kebutuhan biodiesel lebih besar jika dibandingkan untuk konsumsi atau minyak goreng.

Juga, terdapat permasalahan berdasarkan penyelidikan pemerintah bahwa pasokan minyak goreng telah sengaja ditimbun oleh oknum produsen dan distributor.

Kemudian, pengusaha melakukan pemasaran ke luar negeri secara besar-besaran dibandingkan dengan dalam negeri. “Meskipun dikenakan biaya pajak untuk ekspor, tetapi pengusaha tetap memilih pemasaran ke luar negeri karena harga jual yang lebih tinggi,” terangnya.

Berdasarkan penjabaran tersebut, kenaikan harga minyak goreng juga berdampak terhadap salah satu faktor pendorong inflasi pada Maret 2022. Sejak akhir tahun 2021, harga komoditas minyak goreng terus mengalami kenaikan secara signifikan hingga sekarang.

Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), di tingkat nasional, harga minyak goreng curah pada 29 Desember 2021 hanya Rp 18.400 per liter. Sedangkan, per 8 April 2022, harga minyak goreng ini menyentuh Rp19.950 per liter.

“Jika ditinjau dari aspek perdagangan internasional, kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga (CPO) dunia yang naik menjadi US$ 1.340/MT,” paparnya.

BACA JUGA :  Pj Gubernur Jawa Barat Pimpin Upacara Hardiknas di Kota Bogor

Namun, selain CPO juga terdapat faktor lain seperti kenaikan harga minyak nabati dunia akibat adanya gangguan pada cuaca yang menekan tingkat produksi minyak nabati dunia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan inflasi pada bulan Maret 2022 sebesar 0,66 persen (mttm) sehingga secara tahunan mengalami kenaikan menjadi 2,64 persen.

Hal tersebut terjadi sebagai akibat dari peraturan Kementerian Perdagang an No. 6 Tahun 2022 tentang Harga Eceran Tertinggi. Sementara itu, deflasi pada bulan Februari sebesar 0,02 persen. Juga dipengaruhi harga minyak goreng yang mengalami deflasi -0,11 persen.

Hal ini disebabkan adanya kebijakan harga minyak goreng satu harga, minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter dan kemasan minyak goreng premium sebesar Rp14.000 per liter. Kemudian, pada April 2022 Pemerintah akan menerima bantuan untuk 3 bulan sekaligus yaitu April, Mei, dan Juni yang dimulai di awal bulan April 2022 sebesar Rp 300.000.

============================================================
============================================================
============================================================