direksi
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan. Foto : Istimewa.

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR –  Jajaran Direksi Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan (Perumda) Kota Bogor merespon cepat terkait persoalan keluhan warga soal pasokan air di wilayah pemukiman. Hal itu dilakukan saat Direksi Tirta Pakuan blusukan dan kemudian bergerak dengan beberapa langkah agar pasokan air lancar.

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan mengatakan, hasil direksi blusukan ke lapangan, keluhan yang kerap disampaikan masyarakat di wilayah pemukiman adalah pasokan air.

“Seperti air ada, cuma pipa pembawanya kecil dan tidak mencukupi untuk mengalirkan air. Jadi solusinya kami bisa dorong menggunakan pompa supaya air yang dialirkan banyak. Tapi kalau kami mempertahankan daya gravitasi itu harus memperbesar pipanya. Nah, sekarang mulai diurutkan beberapa pipa yang dulunya tumpang tindih,” ungkap Rino kepada wartawan, Kamis (7/7/2022).

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, Sabtu 18 Mei 2024

Rino melanjutkan, soal pasokan air itu biasanya terjadi di wilayah pemukiman, dikarenakan kontur tanah dan posisi pipa yang relatif tidak teratur. Sehingga saat ada gangguan pipa kecil ini tidak mengalirkan air dengan sempurna.

“Sementara pipa yang terpasang di wilayah perumahan lebih tertata. Oleh karenanya diperlukan penanganan khusus untuk wilayah pemukiman terlebih dengan topografi yang curam dan naik turun,” terangnya.

“Tahun ini dan tahun depan akan konsentrasi ke arah sana. Kita akan petakan. Kalau pakai pompa khawatir biaya tambahan untuk masyarakat kedepannya. Kita akan me-manage tekanan yang kita punya dengan luas penampang pipa yang ada. Itu tantangan kedepannya,” tambah Rino.

Pihaknya juga berharap tekanan air pada sambungan rumah minimal di angka 0,5 bar. Namun ada tantangan bagi rumah bertingkat tinggi, di mana agak sulit memasok air ke toren dengan ketinggian 5 meter.

BACA JUGA :  Melenggang di Pilgub Jabar 2024, Bima Arya Beberkan Sejumlah Program

“Kalau kami naikkan lebih tinggi berarti ada tekanan di sekitarnya yang tidak optimal. Hal ini satu chalange atau tantangan buat Tirta Pakuan kedepannya bisa mengatur tekanan supaya lebih baik dan masyarakat juga harus tahu bila punya rumah 3 atau 4 tingkat tidak mungkin air naik ke toren yang paling tinggi,” jelasnya.

Rino membeberkan, sejauh ini ada dua titik wilayah pemukiman yang sudah terselesaikan dengan penggantian pipa. Yaitu Tegal Manggah dan Ceremai Ujung.

“Saya juga ajak teman-teman setiap hari Rabu untuk turun ke lapangan bersama dirtek, dirum hadir ke lokasi. Itu tadi tujuannya untuk action lebih cepat,” pungkasnya. (Aditya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================