kasus kekerasan anak
Ketua KPAID Kota Bogor Dudih Syiarudin. Foto : Aditya/bogor-today.com

BOGOR-TODAY.COM, BOGOR – Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor mencatat kasus kekerasan anak di Kota Bogor menjadi perhatian khusus.

Ketua KPAID Kota Bogor Dudih Syiarudin menyebut dalam rentang Januari hingga Juni 2022 KPAID Kota Bogor didominasi kasus kekerasan seksual terhadap anak.

“Kasus relatif lebih sedikit, namun memang kualitasnya sedikit serius, karena lebih banyak kekerasan seksual, dalam artian dalam kuantitas tidak lebih dari 30 kasus,” terang Dudih, saat di temui dalam kegiatan pelatihan konvensi hak anak bagi asosiasi perusahaan sahabat anak Indonesia di Saung Dolken kepada bogor-today.com, Selasa (12/7/2022).

Menurut Dudih, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah kasus kekerasan terhadap anak hampir sama dan tidak begitu signifikan. “Jadi kota layak anak itu bukan berarti tidak ada kasus kekerasan. Kekerasan itu tetap ada, tapi bagaimana reaksi cepat menuntaskannya lewat kelembagaan terkait  yang akan kita utamakan,” ucap Dudih.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 8 Mei 2024

Melihat kasus kekerasan seksual yang mendominasi, Dudih mengaku itu merupakan lampu kuning bagi lembaganya juga masyarakat, terutama keluarga yang berada di Kota Bogor.

Dengan demikian, anak-anak perlu adanya pengawasan, arahan serta pengawalan dari orangtuanya saat mencari jati dirinya. Terlebih, pada era informasi digital yang saat ini luar biasa yang menurutnya dapat mengganggu tumbuh kembang masa depan anak

BACA JUGA :  Kepergok Oleh Anak Kecil, Maling Motor di Surabaya Babak Belur

“Salah satu utamanya penyakit yang banyak  terjadi kekerasan adalah didapati berbagai informasi yang sangat luar biasa banyaknya yang mereka bisa mengakses atau melihat dalam genggaman mereka sendiri,” ujar Dudih.

Oleh sebab itu, KPAID Kota Bogor mengajak seluruh komponen khususnya orangtua agar tidak sebatas memberikan tanpa adanya edukasi dan pengawasan. Karenanya, orangtua harus lebih waspada ketika melihat perilaku anak yang menjadi pendiam, bisa jadi dia (anak) banyak melihat konten-konten yang tidak baik di dalam ponselnya.

============================================================
============================================================
============================================================