Ketiga, Gibran dinilai mewakili anak muda. Dengan alasan pertama dan kedua tersebut di atas, otomatis Gibran menjadi representasi anak muda. Itulah pilihan anak muda yang terkenal simpel, instan dan tidak neko-neko.
Tapi ingat ini bukan masalah ece-ece bro, tapi masalah besar yaitu Pilpres, yang menyangkut masa depan bangsa dan negara Indonesia, minimal untuk 5 tahun ke depan.
Tidak cukup hanya berjiwa muda, gaul dan mewakili anak muda, untuk menjadi seorang pemimpin, apalagi untuk menjadi seorang cawapres.
Dibutuhkan seorang pemimpin yang punya kompetensi, integritas, berprestasi, berpengalaman, teruji dan tidak asal karbitan.
Kita lihat saja nanti, bagaimana sepak terjang mas Gibran saat kampanye dan debat capres dan cawapres, apakah beliau bisa membuktikan hahwa beliau layak dan pantas untuk menjadi seorang wakil presiden. Jayalah Indonesiaku. ***
Â
Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News