FISIP Unida Gelar Bawaslu Ngampus, Ajak Mahasiswa Jadi Pengawas Pemilu 2024 yang Partisipatif

Dalam acara, ini dihadirkan dua Narasumber ahli untuk memberikan paparan serta wawasan mengenai segala hal yang bersangkutan tentang Pemilu maupun Pemilu 2024. Ialah Drs. Gotfridus Goris Seran, M.Si. selaku pengamat politik sekaligus Dosen FISIP Universitas Djuanda, serta Muhammad Rafsanjani selalu Pemantau Pemilihan Umum dan dimoderatori oleh Kepala Program Studi Administrasi Publik Faisal Tri Ramdani.

Dalam pemaparannya, Seran menekankan jika yang menjadi ukuran kesuksesan penyelenggaraan Pemilu adalah partisipasi dan kontestasi. Partisipasi sendiri berkaitan dengan pemilih, yakni segmen paling besar dalam Pemilu nanti, berupa masyarakat yang sudah cukup umur dengan totalnya berjumlah 56,45% untuk Pemilu 2024 nanti.

“Sementara ada yang namanya kontestasi atau kompetisi, yakni perjuangan di antara 3 peserta Pemilu dalam memperebutkan suara (vote) dari pemilih suara (voter). Persaingan ini sendiri ada macam-macamnya, sehat dan yang tidak sehat. Ada yang menggunakan politik uang, atau mengubar janji, dan sebagainya,” tukasnya.

Rafsanjani sendiri menyampaikan jika untuk mendapat sesuatu yang langka pasti orang-orang akan berebut, termasuk saat memperebutkan posisi penjabat. Karena banyaknya yang ingin menjadi pembuat kebijakan itu, otomatis segala cara akan digunakan oleh mereka untuk mencapainya. Bahkan mereka pun berpotensi untuk melakukan kecurangan sebagai langkahnya.

“Aspek ‘serigala’ manusia akan keluar dengan menghalalkan segala cara agar terpilih. Tapi, itu bertolak belakang dengan kita sebagai publik. Publik inginnya punya pemimpin yang amanah dan benar-benar bisa memnuhi apa yang menjadi tujuan bersama negara. Makanya, agar Pemilu ini bisa berjalan dengan sukses, Pemilu ini perlu kita awasi bersama,” katanya.

Alma Fardatun Nafisha, salah satu peserta acara sekaligus mahasiswa FISIP Universitas Djuanda, memberikan pendapat mengenai banyaknya wawasan yang ia dapatkan setelah menghadiri acara ini.

“Sebelumnya aku masih bertanya-tanya, emang kenapa, sih, kita perlu banget mengawasi Pemilu. Terus, setelah dengar penjelasan tadi, aku langsung paham, oohh, ternyata memang kalo nggak ada yang ngawasin, kecurangan-kecurangan itu bisa aja terjadi dan malah makin memperburuk Indonesia,” ucapnya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan kegiatan penandatanganan Implementation Agreement (IA) antara FISIP Unida dengan Bawaslu atas terselenggaranya kegiatan bersama Bawaslu Ngampus. Penandatanganan IA ini merupakan praktik tindak lanjut dari Kerja Sama (MOU MOA) yang sudah terjalin antara FISIP Unida dengan Bawaslu.***

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================