BOGOR-TODAY.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat bahwa dalam kurun waktu dua hari terakhir, tepatnya pada Minggu (3/12/2023) dan Senin (4/12/2023), terjadi kejadian tanah longsor di 19 lokasi berbeda.
“Selama dua hari terakhir ini, tercatat minimal 19 titik tanah longsor, menyebabkan kerusakan pada rumah warga, satu orang mengalami luka-luka, dan satu korban lainnya meninggal dunia,” kata Juru bicara BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, dikutip dari beritasatu, Selasa (5/11/2023).
Sandra menjelaskan bahwa lonjakan kasus tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan deras yang terus menerus, mengakibatkan tanah menjadi tidak stabil. Kejadian tanah longsor melibatkan beberapa kecamatan, antara lain Sukabumi, Parungkuda, Ciambar, Cikidang, Cicurug, Warungkiara, Cidahu, Parakansalak, dan Cibadak.
Dampak dari bencana ini tidak hanya merusak rumah warga, tetapi juga mengancam jembatan penghubung antar-kecamatan, terutama di Parungkuda dan Ciambar yang berpotensi roboh.
Kisah paling tragis terjadi di Kampung Pamuruyan, RT 02/01, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, di mana satu orang tewas dan satu lainnya terluka akibat tertimbun tanah.