BUDAYA MENYONTEK LAHIRKAN BUDAYA KORUPSI

Karena kebanyakan pelajar dan mahasiswa/i mementingkan hasil dalam memperoleh nilai saat ulangan atau ujian.

Maka tidak mengherankan segala cara dilakukan untuk memperoleh nilai yang tinggi meski dengan berlaku curang dan tidak jujur yaitu lewat menyontek atau kerjasama dengan temannya.

Atau yang lebih ekstrim ada yang membeli soal bocoran lewat oknum guru atau oknum panitia ujian demi mendapatkan nilai yang besar.

BACA JUGA :  Melenggang di Pilgub Jabar 2024, Bima Arya Beberkan Sejumlah Program

Mengapa peserta didik dan mahasiswa nekat melakukan menyontek? Penyebabnya banyak bisa karena mereka tidak siap ujian, tidak percaya diri, takut gagal, mementingkan hasil, menghalalkan segala cara dan tidak ada jiwa religius, yaitu bangga jika berlaku jujur.

Biasanya saat orang berbuat salah (menyontek) mereka lupa akan Tuhan atau saat orang berbuat dosa, maka imannya hilang untuk sementara.

Jika saat sekolah sampai kuliah bahkan sampai bekerja mereka terbiasa dengan kecurangan dan ketidakjujuran.

BACA JUGA :  Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Hadiri Reform Knowledge Sharing

Maka saat jadi pejabatpun mereka terbiasa dengan kecurangan dan ketidakjujuran alias melakukan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Maka jangan anggap enteng masalah budaya menyontek ini jika kita biarkan, karena budaya menyontek bisa melahirkan budaya korupsi. Jayalah Indonesiaku. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================