BEBERAPA pecandu kerja mungkin rentÂan terhadap gangguan kesehatan mental, dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, demikian kata seÂbuah penelitian terbaru.
Gangguan yang dimaksud termasuk kecemasan, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), gangguan obsesif komÂpulsif atau obsesive compulsive disorder (OCD) dan depresi, kata penulis studi.
Temuan yang berdasarkan penelaahan terhadap lebih dari 15.000 warga NorweÂgiaini, menunjukkan bahwa “melakukan pekerjaan yang ekstrim mungkin meruÂpakan tanda dari masalah kejiwaan yang dalam,†kata pemimpin penulis studi CeÂcilie Schou Andreassen, seorang psikolog klinis di University of Bergen, di Norwegia .
Penelitian ini tidak menyelidiki sebab dan akibat, sehingga tidak jelas bagaimana masalah kesehatan mental dan kerja paksa bisa saling terkait. Atau apakah orang yang bekerja keras haÂrus diberi label sebagai pecandu kerja.
Para ahli mengatakan perbedaan antara keduanya dapat sangat membingungkan. “Dapat dikatakan bahwa istilah gila kerja sering disalahgunakan. Sering, dalam sebagian besar kasus, itu adalah perilaku kerja yang normal,†kata Schou Andreassen.