Oleh : Ainun Fiki

(Mahasiswa Ilmu Tanah Dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University )

Mengawali dengan kebiasaan masyarakat pedesaan yang kental terhadap ritual-ritual keagamaan, adat kebudayaan yang di anut, hingga kepercayaan, memberikan gambaran bahwa mereka hidup tanpa beban dan tidak mengenal istilah-istilah virus yang sedang menjadi tranding topik.

Mengenal lebih dalam makna desa dalam bahasa jawa kuno desa berarti kesejahteraaan ekonomi, kekuatan lingkungan dan sosial, hingga surganya para rakyat. Kenyamanan rakyat dipedesaan memberikan suatu gambaran bahwa kejadian ilmiah sebagai bentuk subjektif dan keyakinan rakyat (alamiah) desa sebagai faktor acuan objektif.

Hidup merdesa selalu menjadi pilihan utamanya. Mengingat desa sebuah jantung bangsa dan menciptakan banyak generasi penerus bangsa, sudah saatnya pemerintah melaksanakan sosialisasi lebih dini terkait kasus pandemi corona.

BACA JUGA :  Todong Sajam, 2 Pengamen di Bandarlampung Coba Rampas Motor Warga

Gandhi pernah berkata “Dunia cukup memenuhi kebutuhan manusia, bukan untuk keserakahan manusia” kutipan tersebut berkaitan dengan investasi dan manusia. Pandemi corona telah banyak memakan korban jiwa, bila memilih antara investasi dan warga maka lebih baik memilih investasi yang mati ketimbang warga yang mati.

Indonesia memiliki rekor dengan angka kematian tertinggi Se-Asia Tenggara. Setiap hari korban positif pandemi tersebut kian bertambah banyak, contoh daerah Jawa Timur selama dua hari kasus ODP naik secara cepat, dari awalnya 91 ke 635 orang. Penyebaran yang cepat terjadi di ranah perkotaan hingga pedesaan.

BACA JUGA :  Tim Bulu Tangkis Indonesia Putri Juara Runner Up Piala Uber 2024

Sayangnya, pemerintah hanya fokus untuk mencegah wabah ini di perkotaan hingga melupakan pedesaan. Diketahui, rakyat desa menyepelehkan terkait kasus ini. Masyarakat desa lebih percaya bila penyakit ini datangnya dari tuhan, dan mereka berpandangan penyakit ini hanyalah takdir. Dikutip dalam tulisan Helmi Hidayat, yang berjudul ‘corona dan tuhan tidak perlu disembah’ membuka tabir bahwa Tuhan tidak membutuhkan kita, tapi kita yang membutuhkan Tuhan.

============================================================
============================================================
============================================================