MATARAM TODAY – Perubahan nama Bandara Internasional Lombok menuai pro dan kontra. Bahkan pihak yang kontra dengan perubahan nama Bandara Lombok itu mengancam akan melakukan aksi penolakan.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengungkapkan, banyak warga yang menginformasikan kepada dirinya melalui pesan singkat bahwa akan terjadi unjuk rasa penolakan perubahan nama bandara.

Seperti yang dikutip dari detikcom, “Menurut saya demo wajar-wajar saja di era demokrasi seperti sekarang ini sebagai bentuk freedom of expression, adanya kebebasan berekspresi,” kata Zul dalam keterangan tertulis.

BACA JUGA :  DPRD Provinsi Banten Apresiasi Implementasi Smart City di Kabupaten Bogor

Zul menegaskan, demo dan turun ke jalan adalah pilihan untuk berekspresi jikalau ada kebuntuan komunikasi dan tak mungkin lagi peluang membangun jembatan pengertian.

Hanya saja, menurut Zul, dalam konteks perubahan nama bandara, kebuntuan komunikasi itu nyaris tidak terjadi. Semua pihak yang berbeda pendapat, bisa bertemu dan saling membangun pengertian dengan wajar. Bahkan, gubernur dan bupati Lombok Tengah telah satu suara terkait perubahan nama tersebut.

BACA JUGA :  DPRD Kabupaten Konawe Lakukan Studi Tiru ke Kabupaten Bogor untuk Optimalkan Pengelolaan Sampah

“Ketika keputusan Pemerintah pusat untuk mengganti nama bandara, sebagai yang muda saya sowan ke Pak Bupati Lombok Tengah dan meminta pendapat beliau,” tuturnya.

============================================================
============================================================
============================================================