BENCANA banjir pada dua Propinsi di Indonesia yaitu Propinsi Jawa Barat dan Sumatra Utara sebagai bukti bahwa pemerintah belum optimal untuk menangani bencana banjir. Bencana banjir di Kampung Sukamukti, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat menyebabkan 5 orang meninggal dunia. Selain itu, banjir di kawasan air terjun dua warna, sibolangit, Sumatra Utara menyebabkan 16 korban meninggal dunia dan belum ditemukan 5 orang (BNPB, 2016). Jumlah korban meninggal dunia bukti bahwa pemerintah belum siaga mengatasi banjir.
Oleh: BAHAGIA, SP., MSC. SEDANG S3 IPB
Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Dan Dosen Tetap UIKA Bogor
Air sungai sampai tumpah kedaratan mencirikan bahwa ekosistem sungai tidak berfungsi dengan baik. Rusaknya fungsi ekosistem sungai karena tidak menjaga fungsi ekosistem daÂÂratan akhirnya keseimbangan ekosistem rusak. Turunnya air hujan tidak sebanding dengan terserapnya air kedalam tanah sehingga minim air tersimpan saat musim kering. Tanah, vegÂÂetasi dan pengelolaan ekosistem daratan harus dilakukan jika ingin air tidak tumpah. Air bisa berlebihan kerena kemampuan tanah untuk menyerap air meÂÂlemah. Ekosistem sungai juga tidak bisa menampung air sisa dari aliran permukaan sehingga air tumpah lagi kedaratan.
Sungai secara alami berfungÂÂsi sebagai wadah atau embung/ bak penampung alami karen itu fungsi sungai harus dijaga keleÂÂstarian. Air sungai itu sebagai air cadangan buat manusia saat musim kemarau tiba. Saat terÂÂjadi kerusakan fungsi sungai dan fungsi ekosistem daratan meÂÂnyebabkan ketidakstabilan. Laju masuknya air ke sungai tidak seimbang dengan penyerapan air untuk masuk ketanah. Laju air juga tidak sesuai dengan keÂÂcepatan dari sungai untuk menÂÂgalirkan air tersebut. Banyak hambatan termasuk sampah dan endapan lumpur.
Lumpur yang lama belum dikeruk dan lumpur baru yang bertambah karena ikut terbawa saat aliran permukaan. Akhirnya terjadi penumpukan air. Padahal air bisa tidak menggenang didaÂÂratan jika tanah bisa menyerap sebagian air, air sebagian diserap oleh tumbuhan, air terserap dan masuk ke sungai serta menguap sebagian. Untuk kemudian diÂÂalirkan pada kawasan hilirnya. Air yang berada disungai akan masuk kedalam tanah, sebagian dialirkan, sebagian lagi untuk biota serta vegetasi yang ada dikawasan sungai. Baik pada kaÂÂwasan hilir, kawasan hulu, dan kawasan kanan serta kiri sungai.
Artinya meluapnya air sungai karena pengaruh dari rusaknya ekosistem. Jatuhnya korban yang berada dekat sunÂÂgai karena daerah lain yang juga merusak lingkungan. Air pada desa tetangga akan masuk ke desa yang dekat ke sungai. Tentu kerusakan pada desa lain memÂÂpengaruhi bencana benjir pada kawasan desa tetangganya. Jika saja fungsi itu masih bisa diperÂÂtahankan maka air tidak banyak yang menggenang didaratan. Banjir bandangpun tidak mungÂÂkin terjadi. Masalahlah lagi, ekoÂÂsistem itu terus semakin rusak bersamaan dengan perilaku maÂÂnusianya. Akhirnya sungai maÂÂkin buntu, tanah mampet, dan minim vegetasi.