Populasi survei dilakukan pada pen­duduk di sembilan wilayah aglomerasi yang berpotensi melakukan mudik lebaran tahun 2016, jadi tidak mewakili 34 provinsi di In­donesia.

Dari kesembilan wilayah aglomerasi tersebut, Jabodetabek menjadi yang teratas dalam jumlah pemudik. Posisi selanjutnya adalah Gerbangkertasusilo sebanyak 4 juta lebih pemudik, Bandung Raya (2,9 juta leb­ih), Mebidangro (1,7 juta), Kedungsepur (1,5 juta), Jogmantul (723 ribu), Bandar Lampung (500 ribu), Banten (470 ribu), dan Sarbagita (400ribu).

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

Sementara itu, menurut hasil evaluasi Litbang pada angkutan lebaran sebelumnya, data realisasi pemudik dari Posko Angkutan Lebaran Nasional Terpadu terus meningkat dari tahun ke tahun. Mulai tahun 2012, ter­dapat sebanyak 22.069.278 orang pemudik, tahun 2013 meningkat menjadi 22.144.610 orang, tahun 2014 meningkat menjadi 23.088.908 orang, dan pada tahun 2015 me­ningkat menjadi 23.395.367 orang atau ma­sih di bawah prediksi.

BACA JUGA :  KUSTA, KENALI PENYAKITNYA RANGKUL PENDERITANYA

Kuantitas pemudik per tahun meningkat pesat. Namun, tidak ada langkah perubahan yang dilakukan pemerintah untuk mengan­tisipasi lonjakan arus mudik. Sudah seha­rusnya pemerintah memikirkan bagaimana mengantisipasi arus urbanisasi (perpinda­han penduduk dari desa ke kota). Jika tidak ada pembatasan, sudah dipastikan, setiap tahun, pemerintah akan berurusan dengan persoalan arus mudik yang tak henti-henti­nya menggangu konsentrasi perayaan Idul Fitri di Indonesia.(*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================