Susatyo menuturkan, ganjil-genap di SSA ini karena di jalur tersebut merupakan sentralnya yang mempertemukan dari semua sudut, baik itu dari Bogor Barat, Selatan, Tengah, Timur, Tanah Sareal dan Utara, sehingga terjadi peningkatan mobilitas warga. Terlebih disaat bulan Ramadan ini, banyak masyarakat yang melintas di jalur tersebut untuk mencari tempat berbuka puasa bersama.

Baca Juga : Heboh Video Bentrok dua Kelompok Disebut di Bogor Ini Kata Polisi

Baca Juga : Larangan Mudik Bikin Sopir dan Kernet Bus Menjerit

BACA JUGA :  Kembang Kol Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Bantu Turunkan Berat Badan

“Kalau hari-hari biasa itu (Senin-Jumat), di jalur tersebut dipadatinya karena banyak orang yang pulang kerja. Nah, kalau di hari Sabtu dan Minggu itu banyak mobilitas warga untuk buka bersama. Makanya kita ingin mengurangi mobilitas tersebut dengan memberlakukan ganjil-genap dan itu pun hanya diberlakukan dua jam saja dari jam 4 sampai jam 6 sore,” jelasnya.

Baca Juga : Cegah Pemudik 15 Ribu Personel Gabungan Disiagakan

Lanjut Susatyo, jika kendaraan tidak sesuai dengan tanggal di hari tersebut maka petugas yang berjaga di lapangan akan meminta untuk putar balik. “Sekali lagi, pemberlakuan ganjil-genap ini bukan untuk menutup total, tapi untuk mengurangi mobilitas warga di masa pandemi covid. Artinya jika masyarakat ingin buka puasa bersama tidak harus di lokasi tersebut, cukup di masing-masing kecamatan saja,” tandasnya. (Heri)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================