SAHUR OF THE ROAD RAWAN DENGAN TAWURAN PELAJAR

OPINI
FOTO : IST

Oleh : Heru B Setyawan (Pemerhati & Aktivis Pendidikan)

SAHUR On The Road (SOTR) adalah gabungan istilah dari dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan Inggris. ‘Sahur’ merujuk pada kegiatan makan dini hari sebelum waktu subuh bagi yang berencana menjalankan puasa, sementara ‘on the road’ berarti di jalanan dalam bahasa Inggris

SOTR sering dilakukan oleh anak muda saat datangnya bulan suci Ramadhan. Tapi jika kita mau jujur, SOTR ini lebih banyak dampak negatifnya dari pada dampak positifnya.

Silahkan simak pembaca yang budiman, SOTR ini sering mengakibatkan terjadinya tawuran antar pelajar atau antar kampung.

Apalagi sekarang ada geng motor yang sangat brutal bahkan sadis tanpa perikemanusiaan, mereka mencederai bahkan membunuh siapa saja yang mereka temui di pinggir jalan, saat rombongan mereka konvoi dengan gaya bar-bar.

BACA JUGA :  Asa Timnas Indonesia Melaju ke Olimpiade Paris 2024

Geng motor yang brutal ini, munculnya selalu tengah malam, atau pas saat waktu sahur. Tanpa mengurangi rasa hormat, hanya satu atau dua geng motor yang brutal, padahal geng motor yang lain adalah baik adanya.

Karena sering meresahkan masyarakat, maka tahun yang lalu Wali Kota Bogor Kang Bima Arya Sugiarto melarang SOTR ini di Kota Bogor. Apresiasi untuk pemimpin Kota Bogor ini yang melarang SOTR, semoga juga diikuti oleh pemimpin kota  atau kabupaten yang lain.

Tujuan awal kegiatan ini sebetulnya bagus dan mulia, yaitu bersama membagi-bagikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan di pinggir jalan.

Mereka yang melakukan SOTR pastinya ingin mendapatkan manfaat dengan mengumpulkan amal baik yang dilakukan di bulan Ramadan melalui berbagi kepada sesama.

Dengan SOTR, memungkinkan orang yang dipinggir jalan bisa menerima makan sahur dari donatur SOTR.

BACA JUGA :  Pemuda di Cianjur Lapor Polisi usai Tahu Wanita yang Dinikahinya Ternyata Laki-Laki

Walaupun banyak yang melakukan SOTR, kegiatan SOTR kerap menimbulkan bahaya bro. Pasalnya, SOTR malah berpotensi menimbulkan kerumunan dan gesekan yang memicu terjadinya tawuran.

Dari pada SOTR yang banyak menimbulkan dampak negatif bahkan korban jiwa, maka lebih baik kita melakukan Sahur Of The Mosque/Masjid (SOTM).

SOTM akan lebih aman, tepat sasaran, berkah, berpahala dan diridhoi oleh Allah.

Itulah bedanya orang biasa dengan orang yang bertaqwa, jika orang biasa dalam hal SOTR  sahur di jalanan, sementara orang yang bertaqwa dalam hal ini SOTM sahurnya di rumah atau di masjid.

Ayo saatnya makmurkan masjid, salah satunya dengan sahur di masjid. Jayalah Indonesiaku. ***

 

Follow dan Baca Artikel lainnya di Google News

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================