CIBINONG, TODAY– Target Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menjadi yang termaju di Indonesia terus dipertahankan. Rencana Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013- 2018 resmi digelar dalam MusrenÂbang bertempat di Gedung Tegar Beriman, Selasa (31/5/2016).
Dengan perubahan tersebut, diharapkan dapat menyelesaikan persoalan Kabupaten Bogor yang makin menumpuk. “Sejumlah permasalahan terkait dpelayÂanan untuk masyarakat belum dapat dipenuhi secara optimal, terutama pencapaian target 25 penciri termaju,†kata Bupati BoÂgor, Nurhayanti.
Namun, kata Yanti, selama ini pemkab terus berupaya mengeÂjar target tersebut. Terbukti, dari 25 penciri sudah, sudah 16 penÂciri terpenuhi. “Bisa dikatakan telah melebihi target dan yang belum, nantinya secara bertahap akan diselesaikan karena saat ini masih menunggu kebijakan pusat,†kata Yanti.
Bukan tanpa tantangan, menurut Nurhayanti, pelaksaÂnaan penyerapan dana APBD Kabupaten Bogor untuk persoaÂlan kemiskinan pengganguran dan capaian IPM, terutama rata-rata lama sekolah yang daya unÂgkitnya hanya beranjak rata-rata 0,03 poin per tahun.
Dengan kata lain, pemkab menemukan kesulitan untuk mencapai target tuntas wajar Dikdas 9 tahun pada tahun 2018. Meskipun APBD untuk menanÂgani pendidikan telah dialokasiÂkan lebih dari 20 persen.
Badan Perencanaan dan PemÂbangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor mulai lebih rinci dalam merevisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005- 2025.
Menurut Kepala Bappeda, SyarÂifah Sofiah, dalam dua hari, Senin (30/5/2016) dan Selasa (31/5/2016), pembahasan revisi fokus pada seÂtiap bidang pemerintahan, sepeti bidang ekonomi, kesejahteraan sosial dan sarana-prasarana serta bidang pemerintahan.